Oleh Iqbal Kautsar
Staf Pers dan Pustaka
Dimuat di SINDO, Selasa, 11 Agustus 2009
KESEJAHTERAAN rakyat merupakan tujuan utama bagi suatu pemerintah untuk merancang dan melaksanakan program-program kerjanya.Kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai jikalau program-program yang ada menitikberatkan keberpihakannya kepada rakyat.
Tentu upaya untuk mencapai itu perlu dimulai dari hal-hal yang dasar. Menurut penulis, pembangunan manusianya haruslah menjadi titik tolak dasar untuk program-program yang diarahkan pada pencapaian kesejahteraan rakyat ini. Berkaca pada realitas Indonesia,kualitas manusia Indonesia masihlah berada dalam kategori menengah bawah.
Bagaimana mungkin akan mampu berupaya mencapai kesejahteraan jika kualitas masyarakatnya saja rendah? Dari data Human Development Index (HDI) 2006 yang dikeluarkan pada akhir 2008, Indonesia berada di peringkat 107 dari 179 negara di dunia.Dibandingkan negara-negara ASEAN, Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, Thailand,dan Filipina.
Menarik dicermati jika mengaitkan Nota Keuangan RAPBN 2010 yang disampaikan Presiden SBY awal Agustus lalu dengan upaya peningkatan pembangunan manusia Indonesia. Program-program pembangunan manusia Indonesia tercakup dalam dua poin utama, yaitu bidang pendidikan dan kesehatan.Kedua bidang inilah yang perlu diprioritaskan dalam upayanya menciptakan kesejahteraan rakyat.
Pada Nota Keuangan RAPBN 2010, anggaran pendidikan ditawarkan sekitar Rp200 triliun, artinya telah mencapai 20% yang sejalan dengan amanat konstitusi. Akan tetapi, dengan dana sebesar itu, apakah ada jaminan pendidikan kita akan meningkat? Pengalaman pada 2009 ini, dengan anggaran pendidikan 20%, ternyata pendidikan kita belum menunjukkan peningkatan berarti dibandingkan sebelumnya.
Pendidikan gratis yang didengung-dengungkan pemerintah ternyata malah menimbulkan polemik dalam masyarakat. Masyarakat pun menjadi tidak semangat dan antusias dalam menanggapi program-program pemerintah ini. Dalam hal kesehatan,upaya peningkatan nya juga mendapat perhatian dari pemerintah seiring meningkatnya anggaran kesehatan di RAPBN 2010.
Departemen kesehatan mendapatkan alokasi Rp20,8 triliun yang akan difokuskan untuk peningkatan kualitas dan perluasan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat. Namun, anggaran sebesar itu masihlah terlampau kecil untuk menjadikan lebih dari 220 juta rakyat Indonesia sehat secara ideal.Menurut WHO, idealnya anggaran kesehatan minimal mencapai 5% dari PDB suatu negara.
Untuk Indonesia,anggaran kesehatannya masih jauh dari ideal,hanya sebesar kurang dari 1% PDB. Dengan kondisi anggaran yang terbatas ini, tentu kita tidak akan mampu menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas.Pembangunan manusia Indonesia pada akhirnya akan terhambat oleh keterbatasan anggaran kesehatan.
Padahal,kita tahu bersama bahwa biaya menciptakan kesehatan yang ideal tidaklah murah. Akhirnya, menjadi sangat penting bagi pemerintah untuk berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakatnya. Upaya penciptaan kesejahteraan tidak akan terlepas pada komitmennya dalam membangun manusia secara ideal dan berkualitas.
Pemerintah perlu menyadari hal ini bahwa terlalu banyak berorientasi ekonomi bukanlah suatu hal yang relevan dalam peningkatan kesejahteraan.Maka, mulailah dari pembangunan manusianya untuk mencapai kesejahteraan rakyat![]
Staf Pers dan Pustaka
Dimuat di SINDO, Selasa, 11 Agustus 2009
KESEJAHTERAAN rakyat merupakan tujuan utama bagi suatu pemerintah untuk merancang dan melaksanakan program-program kerjanya.Kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai jikalau program-program yang ada menitikberatkan keberpihakannya kepada rakyat.
Tentu upaya untuk mencapai itu perlu dimulai dari hal-hal yang dasar. Menurut penulis, pembangunan manusianya haruslah menjadi titik tolak dasar untuk program-program yang diarahkan pada pencapaian kesejahteraan rakyat ini. Berkaca pada realitas Indonesia,kualitas manusia Indonesia masihlah berada dalam kategori menengah bawah.
Bagaimana mungkin akan mampu berupaya mencapai kesejahteraan jika kualitas masyarakatnya saja rendah? Dari data Human Development Index (HDI) 2006 yang dikeluarkan pada akhir 2008, Indonesia berada di peringkat 107 dari 179 negara di dunia.Dibandingkan negara-negara ASEAN, Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, Thailand,dan Filipina.
Menarik dicermati jika mengaitkan Nota Keuangan RAPBN 2010 yang disampaikan Presiden SBY awal Agustus lalu dengan upaya peningkatan pembangunan manusia Indonesia. Program-program pembangunan manusia Indonesia tercakup dalam dua poin utama, yaitu bidang pendidikan dan kesehatan.Kedua bidang inilah yang perlu diprioritaskan dalam upayanya menciptakan kesejahteraan rakyat.
Pada Nota Keuangan RAPBN 2010, anggaran pendidikan ditawarkan sekitar Rp200 triliun, artinya telah mencapai 20% yang sejalan dengan amanat konstitusi. Akan tetapi, dengan dana sebesar itu, apakah ada jaminan pendidikan kita akan meningkat? Pengalaman pada 2009 ini, dengan anggaran pendidikan 20%, ternyata pendidikan kita belum menunjukkan peningkatan berarti dibandingkan sebelumnya.
Pendidikan gratis yang didengung-dengungkan pemerintah ternyata malah menimbulkan polemik dalam masyarakat. Masyarakat pun menjadi tidak semangat dan antusias dalam menanggapi program-program pemerintah ini. Dalam hal kesehatan,upaya peningkatan nya juga mendapat perhatian dari pemerintah seiring meningkatnya anggaran kesehatan di RAPBN 2010.
Departemen kesehatan mendapatkan alokasi Rp20,8 triliun yang akan difokuskan untuk peningkatan kualitas dan perluasan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat. Namun, anggaran sebesar itu masihlah terlampau kecil untuk menjadikan lebih dari 220 juta rakyat Indonesia sehat secara ideal.Menurut WHO, idealnya anggaran kesehatan minimal mencapai 5% dari PDB suatu negara.
Untuk Indonesia,anggaran kesehatannya masih jauh dari ideal,hanya sebesar kurang dari 1% PDB. Dengan kondisi anggaran yang terbatas ini, tentu kita tidak akan mampu menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas.Pembangunan manusia Indonesia pada akhirnya akan terhambat oleh keterbatasan anggaran kesehatan.
Padahal,kita tahu bersama bahwa biaya menciptakan kesehatan yang ideal tidaklah murah. Akhirnya, menjadi sangat penting bagi pemerintah untuk berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakatnya. Upaya penciptaan kesejahteraan tidak akan terlepas pada komitmennya dalam membangun manusia secara ideal dan berkualitas.
Pemerintah perlu menyadari hal ini bahwa terlalu banyak berorientasi ekonomi bukanlah suatu hal yang relevan dalam peningkatan kesejahteraan.Maka, mulailah dari pembangunan manusianya untuk mencapai kesejahteraan rakyat![]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar